Pengolahan Kompos Terus Dijalankan, Sektor 22 Sub 16 Menghasilkan 3 Ton / 45 Hari Pemanfaatan Kotoran Hewan

Reporter: Administrator | Rabu, 2 Juni 2021 | 23:37 WIB

DAMARNEWS.COM

LEMBANG - KAB. BANDUNG BARAT, -Bertempat di Kp. Pasirwangi Desa Gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kab.  Bandung Barat, Satgas Citarum Harum sektor 22 sub 16 memproduksi kompos, sebagai salahsatu pemanfaatan dari kotoran hewan sapi.

Dipimpin oleh Serma Epi Nana Rukmana selaku Dansub 16 sektor 22 Satgas Citarum Harum, pengolahan kompos terus dijalankan.

Menurutnya, olah kompos ini bisa menghasilkan 3 Ton per 45 hari, artinya pemanfaatan kotoran hewan yang seharusnya terbuang ke sungai dan lingkungan berupa pencemaran bisa dikurangi.

"Kalo bicara global pada kotoran hewan di wilayah Kecamatan Lembang baru bisa dimanfaatkan sebanyak 20% dari nominal 24.000 ekor sapi yang ada di peternak sapi tergabung di Koperasi Susu KPABU. Yaitu diolah menjadi kompos dan peternak Kascing," kata Epi Nana.

Dari jumlah tersebut diatas yakni 80% kotoran sapi masih belum bisa diselamatkan, sehingga jumlah yang banyak ini masih mencemari sungai dan lingkungan.

Fenomena yang berkepanjangan ini masih dalam tahap penjejakan dan informasi yang sudah terhubung ke tingkat kementrian dan staf presiden akan menanganinya permasalahan kotoran hewan di Kecamatan Lembang.

"Hal ini pernah di survey oleh pihak Bappenas atas konfirmasi Komandan Sektor 22 (Kol. Inf. Eppy Gustiawan), yaitu diskusi solusi dari kotoran sapi supaya tidak mencemari sungai dan lingkungan," ujar Epi Nana.

Pada diskusi ini sementara solusinya adalah akan dibangun Ipal Komunal dari lahan pemerintah seluas 1500 M untuk menampung 1400 ekor sapi. Sisanya dari warga peternak yang berbeda desa akan diadakan solusi tersendiri.

Pada penyelamatan sementara yang dilakukan oleh satgas sektor 22 melalui pemberdayaan pembuatan kompos bisa menghasilkan yang lumayan bermanfaat. Yaitu bisa meningkatkan pendapatan selain hasil dari susu sapi yang mereka ternak.

"Kami terus berupaya untuk menciptakan sungai yang bersih dan sehat, melalui sosialisasi kepada warga supaya bisa tidak membuang limbah ke sungai, baik sampah ataupun kotoran hewan," ucap Epi Nana.

Penciptaan tujuan Citarum Harum harus memfungsikan kaum pentahelix dengan bersama sama bergerak untuk mewujudkan niat yang sama yaitu Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai. 

Rohendi

Bagikan melalui: